LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
MILAD KE-3 MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH ( MDT ) AT-TAQWA
DAN MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW 1432 H
PENDAHULUAN
Dikehidupan masa kini kita telah mafhum dan mengenal berbagai macam peringatan hari-hari, baik peringatan hari nasional kenegaraan, hari ulang tahun sebuah perusahaan ataupun hari ulang tahun diri sendiri, dimana semua itu dilakukan dengan maksud untuk dapat merenung dan mengevaluasi seluruh amal dan perbuatan kita selama setahun dengan harapan masa yang akan datang menjadi lebih baik dari masa yang terlewatkan, kita menjadi manusia yang selalu ingat akan segala karunia yang telah di berikan Allah SWT, yang kemudian karunia itu akan menjadi penerang dan hidayah bagi siapapun orang yang selalu ingat dan bersyukur atas nikmat-Nya.
Demikian juga halnya dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) At-Taqwa yang walaupun kini baru berusia 3 tahun dimana pada tanggal 20 Maret 2008 lalu diresmikan oleh Bapak Camat Kecamatan Cibeunying Kidul, dari tahun ke tahun selalu melakukan evaluasi dan senantiasa berupaya untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk warga masyarakat dan sekitarnya.
Adapun dalam memperingati Maulid Nabi, pada dasarnya Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan hari lahirnya diperingati, tetapi bila merujuk pada sejarah di era kekhalifahan bahwasannya pernah diadakan peringatan kelahiran Nabi SAW, untuk itu kita sebagai umat yang sangat mencintai Nabi SAW, sudah sepantasnya memberikan penghormatan atas kelahiran beliau yang telah membawa cahaya penerang dari kegelapan yakni dengan ajarannya yang tinggi lagi mulia.
MASUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya Milad Madrasah yang ke-3 dan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah menjadikan seluruh santri dan warga madrasah mampu berfikir kritis, logis, cepat tanggap dan bijaksana serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk warga masyarakat.
Artinya Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) AT-TAQWA memiliki tujuan khusus menjadikan seluruh santri dan pengurus madrasah yang “CERDAS” dalam menghadapi permasalahan.
Secara akronim kata “CERDAS” dapat diuraikan sebagai berikut :
C : Cerdik dalam berfikir
E : Etis dalam berperilaku dan estetis dalam penampilan
R : Religius dalam mengaplikasikan ilmu
D : Dedikasi dalam memajukan madrasah
A : Amanah dalam melaksanakan tugas
S : Sabar dan berjiwa social dalam membangun masyarakat.
Itu semua tercermin dalam kepribadian Rasullullah SAW, sebagai suri tauladan yang baik untuk semua umatnya.
Berdasarkan hikmah Maulid Nabi inilah tujuan di atas kami jadikan Visi dan Misi kami ke depan dengan harapan generasi kami yang akan datang terlahir generasi qur’ani yang beriman dan bertaqwa dengan kualitas intelektualnya yang “CERDAS” dan berakhlakul karimah.
Sebagai indikator dalam merumuskan visi dan misi ini adalah :
Ø Terwujudnya kondisi pembelajaran yang logis, kritis serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Ø Terwujudnya santriwan/ti dan seluruh pengurus madrasah yang berakhlakul karimah.
Ø Terwujudnya nilai-nilai keagamaan dalam seluruh aspek kegiatan madrasah.
Ø Terwujudnya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap madrasah.
Ø Terwujudnya seluruh warga madrasah yang jujur.
Ø Terwujudnya sikap ikhlas dalam setiap amal dan perbuatan.
Ø Terwujudnya jiwa sosial yang tinggi guna kemaslahatan umat.
2. TUJUAN
v Membantu program pemerintah dalam mengoptimalisasikan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya melalui syiar Islam.
v Melayani warga masyarakat setempat dalam membina dan mendidik putra putrinya dengan mewariskan nilai-nilai luhur agama Islam untuk mengimbangi pengaruh negatif dari budaya luar di era globalisasi yang melanda negeri ini.
v Melalui kegiatan dan sarana pendidikan madrasah ini, di harapkan dapat meningkatkan kualitas umat islam dalam upaya mewujudkan Negara “Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofuur”.
v Melalui kegiatan sosial Khitanan Massal ini diaharapkan dapat membantu meringankan beban warga masyarakat yang kurang mampu.
DASAR PEMIKIRAN
Allah SWT berfirman dalam QS ; Al-A’raaf ayat 157 :
Artinya : “ (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul sebagai Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam kitab Taurat dan Injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada diri mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Islam adalah agama dakwah yang menugaskan seluruh umatnya untuk mengajak mengerjakan yang makruf dan meninggalkan semua yang munkar agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Usaha untuk menyebarluaskan Islam dan merealisasikannya ditengah-tengah kehidupan manusia adalah merupakan usaha dakwah, yang dalam kondisi bagaimanapun, dimanapun dan kapanpun harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam, baik secara perorangan maupun secara kelompok, salah satunya adalah dengan mengikuti ajaran Nabi Ibrahim as yakni berkhitan, karena khitan itu merupakan bentuk syiar islam yang paling nampak yang membedakan antara seorang Muslim dan Non Muslim.
Allah SWT berfirman :
Artinya : Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad) :“Ikutilah Agama Ibrahim seorang yang hanif ( yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya)”. ( Q.S. An-Nahl : 123)
Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :Fitrah itu ada lima, yaitu : Khitan, Mencukur bulu kemaluan, Memotong kumis, Memotong kuku dan Mencabut bulu ketiak.
(Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari, Al Fath, Imam Muslim, Imam Nawawi,Imam Malik, Imam Abu Dawud , Imam Tirmidzi, Imam Nasa’I, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Imam Baihaqi).
Khitan merupakan tradisi Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Sampai zaman sekarang dan tidak ada yang meninggalkannya, selain merupakan ciri seseorang tersebut telah masuk Islam berkhitan juga mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus dan najis.
Dari Jabir bin Abdullah :“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam mengaqiqahi Al Hasan dan Al Husain (dan Rasulullah SAW, mengkhitan keduanya pada hari ketujuh).
(Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Adi di dalam Al Kamil, Imam Thabrani dan Imam Baihaqi).
(Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Adi di dalam Al Kamil, Imam Thabrani dan Imam Baihaqi).
BENTUK KEGIATAN
DAN EVALUASI KEGIATAN
I. Kondisi Pra Pelaksanaan
Peringatan Hari besar Islam ( PHBI ) Milad ke-3 Madrasah Diniyah Takmiliyah ( MDT ) At – Taqwa dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H pada tahun ini bertemakan “Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Berkualitas di Masyarakat dengan Akhlakul Karimah”.
Adapun bentuk kegiatannya meliputi :
1. Karnaval
2. Imtihan
3. Khitanan Massal
4. Tabligh Akbar
Sasaran kegiatan ini di khususkan untuk warga masyarakat RW. 09 sedangkan umumnya untuk warga masyarakat sekelurahan Sukamaju serta kaum Muslimin Muslimat di jawa barat.
Ada beberapa hambatan yang kami peroleh pada saat persiapan Milad ke-3 MDT At – Taqwa dan Maulid Nabi Muhmmad SAW 1432 H ini, diantaranya :
1. Keterlambatan dalam pembuatan proposal karena belum mendapatkan Ayat ataupun Hadits yang menerangkan tentang Khitanan untuk dijadikan Dasar Pemikiran sehingga menghambat dalam proses penyebarannya.
2. Kesulitan dalam mencari peserta khitan karena kondisi anak blum mau untuk di khitan walau terkadang pihak orang tua sudah mebujuknya.
3. Kesulitan dalam memberdayakan panitia karena pada saat proses rapat seringkali yang hadir hanya guru-guru Madrasah dan Ibu-ibu FSOS sehingga pembagian tugas tiap korbid terabaikan.
4. Banyaknya donatur yang menawarkan tempat khitanan dan dokter gratis namun orang tua peserta khitan kebanyakan menginginkan putranya di khitan di Seno Medika Klinik.
Untuk mengatasi hambatan – hambatan tersebut maka solusi yang kami jalankan adalah sebagai berikut :
1. Mencari tahu dan bertanya pada ustad yang lebih faham masalah khitanan dan langsung merevisi ulang proposal yang sedang dibuat.
2. Menstop mencari pserta khitan ( sebelumnya sudah terdata ada 15 anak ) karena kondisi keuangan juga masih Nihil dan mengerucutkan target khitanan massalnya yang semula 30 anak menjadi 20 anak.
3. Memberdayakan panitia yang ada dan berbagi tugas dengan warga pada rapat terakhir.
4. Mengabulkan permintaan orang tua peserta khitan setelah mendapat keringanan biaya khitan di Seno Medika Klinik.
II. Kondisi Pelaksanaan
Milad ke-3 MDT At – Ataqwa dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H
Milad ke-3 MDT At – Ataqwa dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H ini diselengrakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 19 – 20 Maret 2011 di Gedung Serba Guna RW. 09 Cikaso Bandung.
Berikut susunan acara Milad ke-3 MDT At – Ataqwa dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H :
Sabtu, 19 Maret 2011
KARNAVAL | |||||
No | Waktu | Durasi | Nama Kegiatan | Properti | PJ |
1 | 06.30 – 07.00 | 30’ | Brefing Panitia | Ketua Pelaksana | |
2 | 07.00 – 07.20 | 20’ | Absensi Peserta Khitan & Penataan Becak serta Kuda Renggong di jalan | Buku absensi peserta khitan, becak, banner karnaval, konsumsi. | Sie. Logistik |
3 | 07.20 - 0730 | 10’ | Doa & Persiapan Karnaval | Toa / mic | Sie. Logistik |
4 | 07.30 – 09.30 | 120’ | Karnaval / Arak’’an | Siap’’ pergantian anak u/ naik kuda | Sie. Humas |
5 | 09.30 – 10.00 | 30’ | Cofee Break | ||
6 | 10.00 – 12.00 | 120’ | At traksi Kuda Renggong | Crew | |
7 | 12.00 – 12.15 | 15’ | Ishoma | ALL | |
8 | 12.15 – 13.30 | 75’ | Lanjut At Traksi Kuda | Crew |
TERIMA KASIH MOHON IZIN UNTUK GUNAKAN ETC
BalasHapus